illusion_副本4_副本

  • I L L U S I O N –

  • OC’s – Oh Sehun
  • Hurt –
  • Drabble | PG – 15 –
  • Ken’s Story –

 

“Mencintaimu.. bagaikan sebuah ilusi”

aku yang dulu terdiam kini semakin membisu..

aku yang dulu tersakiti kini seolah hampir mati ..

aku yang bodoh masih saja setia menunggumu..

bahkan terkesan mengharapkanmu..

kedua sudut bibirmu yang selalu membentuk senyuman, membuat tangisan dalam hatiku tak dapat terhenti..

tawamu seolah mengundang rasa sakit dalam tubuhku..

menusuk tajam dan menggoyak isi didalamnya..

entah sudah berapa kali cairan bening ini mengalir dipipiku..

seolah duniaku benar-benar runtuh..

kutatap sosok manusia yang tengah berdiri jauh dari hadapanku..

tertawa lepas seolah tak ada masalah yang terjadi dalam hidupnya..

aku hanya menatapnya melalui tempat kosong ini, dan ketika dia menemukan keberadaanku. Kuukir sebuah senyuman kecil dalam bibirku. Bagaimanapun aku berdusta, tetap saja rasa sakit itu selalu berdenyut tanpa henti.

Dan terus ingin menyakitiku tanpa ampun.

 

Senyuman kecilku kini memudar, tergantikan isakan kecil yang tiba-tiba saja lolos dari bibirku.

Ketika tatapan itu teralih pada objek lain, aku segera menghilang dari tempat ini. Menjauh pergi dan segera mengasingkan diri ketempat kosong lainnya.

Diriku yang bodoh kini semakin idiot..

Dia yang dulu mencintaiku.. seolah tak ingin menganggapku kembali..

Gadis aneh yang tergila-gila padanya sejak dulu..

 

Dan tanpa kusadari jika perjodohan konyol itu membuat kami menyatu..

Aku yang selalu mencintainya..

Dan dia yang membenci kehadiranku..

 

Kepulan asap keluar dari rongga hidung serta mulutku..

Kedua tanganku saling menggesek satu sama lain, mencoba membuat kehangatan tersendiri.

Malam tampak begitu sunyi, gelap dan hanya ditemani cahaya temaram. Dapat kudengar sebuah pagar besi nampak terbuka begitu saja, dan aku meyakini jika dia sudah pulang. Dia—Orang yang sangat kucintai.

Kedua sudut bibirku saling terangkat ketika kulihat sosok seorang pria yang baru saja menutup gerbang rumah. Wajahnya yang lusuh, dan kemeja abu-abu yang nampak kontras dengan kulit putihnya. Kulangkahkan kaki ini menghampiri pemuda itu, lalu tanganku yang sejak tadi menggenggam erat jaket tebal ini dengan segera kuulurkan guna memberikan benda yang kutumpu sejak tadi.

 

Dapat kulihat jika pemuda itu kini sedang menatapku. Menatapku cukup lama, hingga kemudian mendengus sinis. Cukup biasa untukku.

“cih.. Romantis sekali..” cibirnya. Kemudian berlalu begitu saja.

Kudengar derap langkah kakinya semakin menjauh dari posisi tubuhku saat ini.

Dia pergi..

Kedua tanganku yang menggantung diudara, perlahan kuturunkan. Kuarahkan kepalaku pada bayangan dimana dirinya berdiri, Menatap punggung sosok itu yang mulai menjauh, kemudian menghilang dari balik pintu.

 

Kepulan asap keluar dari bibirku, pertanda jika udara semakin terasa dingin. Bibirku yang semakin membiru, dan kakiku yang kuyakini mengalami kram.

Aku terlalu lama menunggu..

Mengkhawatirkannya adalah suatu kesalahan untukku.. kesalahan yang sudah sangat sering kulakukan.. sebab pada akhirnya.. sikap pria itu tetaplah sama.. mengacuhkanku, dan mengabaikanku bak angin kosong.

 

 

Malam terasa semakin sunyi..

Udara dingin yang kurasakan beberapa saat lalu kini tergantikan udara yang begitu hangat. Merasuk kedalam paru-paruku dan membuatku begitu nyaman. Kueratkan selimut tebal yang membalut tubuh kecilku. Lalu tubuhku secara reflek mengubah posisi menjadi miring. Kedua kelopak mataku yang sedari tadi terpejam tiba-tiba saja ingin terbuka. Membuatku tanpa sengaja menatap sosok seorang pria yang tertidur tak jauh dari posisiku saat ini. Rambut hitamnya yang kelam, dan bibir yang nampaknya sedang mendengkur kecil.

 

Pria itu—Oh Sehun—Orang yang kucintai secara diam-diam.

 

Entah keberanian apa yang membuat diriku tiba-tiba terduduk ditepi ranjang. Kusibakkan perlahan selimut tebal yang setia menemaniku selama aku tertidur hingga berada ditepi ranjang. Kulangkahkan kakiku menuju sosok pemuda itu berada—Diatas sofa besar dalam kamarku.

Dapat kurasakan jika degupan jantung dalam tubuhku kian berdetak dalam ritme yang cepat.

Aroma tubuhnya berhasil merasuki rongga hidungku, memabukkanku dan membuat saraf dalam otakku lumpuh secara tiba-tiba.

Kutatap wajah yang begitu tenang dalam mimpinya itu dalam-dalam.

Dia tampak seperti seorang malaikat jika seperti ini..

Namun akan terasa lain ketika dia terbangun..

Dia yang selalu menyapaku dengan senyuman hambar dan memberiku tatapan tajam nan sinis.

Entah mengapa sikap buruknya kepadaku seolah membuatku  semakin  mencintainya..

Kuusap perlahan pipi putih pemuda ini dengan hati-hati, dan dapat kurasakan jika permukaan kulitnya terasa halus bak benang sutera.

Seulas senyuman kecil terpatri dibibirku, dan ketika dia merasa terusik dengan kegiatanku, lantas kujauhkan posisi tanganku dari wajahnya. Dan beralih menundukkan kepalaku sedikit, mendekatkan wajahnya pada permukaan kulit miliknya. Kemudian mengecup pipi putihnya cukup lama.

“mencintaimu.. bagaikan sebuah ilusi”

TBC

A/N : Annyeonghaseyo~ Naneun Ken’s imnida 🙂

Ada yang kenal saya? *kagak oke fiks

Saya Author di blog sebelah.. dan blog sebelahnya lagi *wkss

Saya Join kesini karena saya berpikir jika Fanfict saya lebih banyak yang bertokoh Oh Sehun.. Sebab saya juga sangaaaatt mengidolakan Uri Sehunnie 🙂

 

Salam kenal~ reader’s ^^